Sabtu, 25 Mei 2013

Pengalaman Terindah Ketika Naik Alat Transportasi


Kalau untuk menceritakan apa pengalaman terindah saya saat naik transportasi hemm sedikit bingung juga ya, tapi inilah pengalaman yang terindah saya ketika naik transportasi atau kendaraan yaitu pada saat saya naik kereta api untuk pertama kalinya menuju daerah kelahiran ibu saya bersama dengan keluarga pada saat itu saya masih duduk dikelas 6 SD dan Alhamdulillah sekolah saya sedang libur jadi saya bisa diajak pulang kampong tepatnya sih bisa dibilang acara mudik bersama dan itu merupakan pengalaman yang jarang saya dapatkan. Kebetulan karena akan menjelang Lebaran jadi kami berserta keluarga memutuskan untuk pulang kampong kedaerah Klaten tempat nenek dan kakek saya bertempat tinggal, sedikit bingung dan bercampur rasa sediit takut was-was semua menjadi satu pada saat naik kereta api mungkin karena ini merupakan pengalaman pertama bagi saya untuk naik alat transportasi ini wajar jika saya merasakan hal seperti itu. Tetapi ternyata rasa bingung dan takut itu sedikit sedikit menjadi hilang karena tanpa saya sadari saya asyik menikmati pemandangan yang berada diluar jendela kereta api pemandangan yang begitu sangat indah pegunungan-pegunungan sawah - sawah yang terlihat semakin mengecil dari kejauhan dan pohon-pohon yang terlihat seperti mereka sedang berjalan. Sesampainya distasiun tempat saya tinggal saya dan keluarga saya turun dari kereta dan menuju keluar stasiun untuk mencari kendaraan selanjutnya untuk menuju rumah kakek selama satu jam kami menunggu tetapi angkutan selalu saja penuh dengan penumpang dan akhirnya kami memutuskan untuk naik delman yaitu alat transportasi yang masih menggunakan tenaga hewan tepatnya sih memakai tenaga kuda. Tawar menawar biaya angkutan berlangsung antara ibu saya dan pak Pengemudi Delman, setelah biaya menuju rumah kakek deal kami pun mulai menaiki kendaraan yang sama sekali juga saya belum pernah naik. Walaupun agak lama tetapi sangat seru juga naik kendaraan seperti ini bunyi suara hentakan sepatu kuda yang begitu nyaring dan melihat kuda yang mengeluarkan kotoran yang ditampung dibawahnya yang tidak akan saya ketahui jika saya tidak naik Delman ini yang menurut saya sangat unik. Sekitar 1 jam perjalanan kami dari stasiun  menuju rumah Kakek menggunakan Delman ini dan Alhamdulillah kami sampai di rumah Kakek dengan selamat. Pengalaman yang menurut saya sangat menarik dan  tidak akan pernah saya lupakan naik kendaraan / alat transportasi seperti ini.  

Upaya Memajukan Ketahanan Nasional Di Bidang Pemanfaatan Kekayaan Alam



 Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.

Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma) :
1. Ancaman di dalam negeri
Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat indonesia.
2. Ancaman dari luar negeri
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri.

Ciri-ciri Ketahanan Nasional Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang. Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan. Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidakDi dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra) yang meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial (pancagatra) yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Berpedoman pada wawasan nasional; Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional.
Konsepsi ketahanan nasional Indonesia menggunakan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Antara kesejahteraan dan keamanan ini dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Penyelenggaraan kesejahteraan memerlukan tingkat keamanan tertentu, dan sebaliknya penyelenggaraan keamanan memerlukan tingkat kesejahteraan tertentu. Tanpa kesejahteraan dan keamanan, sistem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung karena pada dasarnya keduanya merupakan nilai intrinsik yang ada dalam kehidupan nasional. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional merupakan tolak ukur ketahanan nasional. Peran masing-masing gatra dalam astagrata seimbang dan saling mengisi. Maksudnya antargatra mempunyai hubungan yang saling terkait dan saling bergantung secara utuh menyeluruh membentuk tata laku masyarakat dalam kehidupan nasional.
Sifat-sifat ketahanan nasional Indonesia :
1.      Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
2.      Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab itu, uapaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik
3.      Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegaraWibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar pula kewibawaannya.
4.      Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
Pemanfaatan kekayaan alam harus menggunakan asas maksimal, lestari, dan daya saing . Asas maksimal dalam arti memberi manfaat yang optimal untuk membangun dan menjaga ketimpangan antardaerah. Asas lestari dalam arti kebijakan pengelolaan dan pesatnya pemakaian sumber kekayaan alam harus memperhatikan kepentingan generasi yang akan datang. Asas berdaya saing dengan maksud agar dapat digunakan sebagai alat untuk memperkecil ketergantungan pada negara besar. Untuk itu, diperlukan IPTEK, kesadaran membangun, pembinaan, dan kebijakan yang rasional.
Pemanfaatan kekayaan alam berdasarkan asas maksimal, lesatri, berdaya saing mewajibkan setiap bangsa untuk bertindak sebagai berikut :
 -Menyusun kebijakan dan peraturan tentang pengamanan penggunaan kekayaan alam seefisien mungkin agar memberikan manfaat optimal dan lestari bagi nusa dan bangsa.
-Menyusun pola pengelolaan kekayaan alam dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan
-Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
-Membina kesadaran nasional dalam pemanfaatan kekayaan alam
-Mengadakan program pembangunan berkelanjutan
- Mengadakan pembentukan modal yang memadai
-Menciptakan daya beli dan konsumsi yang cukup, baik dalam negeri maupun luar negeri
-Pengejawantahan kewajiban-kewajiban tersebut akan meningkatkan kesejahteraan dan keamanan nasional yang berarti juga meningkatkan ketahanan nasional.
Sumber :
 Pendidikan Kewarganegaraan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.