BAB 4 PENDEKATAN SISTEM DALAM MEMECAHKAN MASALAH
DAN
MEMBUAT KEPUTUSAN
- A. PENDAHULUAN
Dalam mempersiapkan pemecahan masalah, manajer memandang perusahaan sebagai suatu system dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem – subsistem dalam perusahaan. Dalam mendefenisikan masalah, manajer bergerak dari tingkat system ke subsistem dan menganalisis bagian-bagiansistem menurut suatu urutan tertentu.
Dalam memecahkan masalah manajer mengidentifikasi berbagai solusi alternative, mengevaluaasinya, memilh yang terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.
1.
Maksud dan tujuan
Penulisan
makalah ini bermaksud membuka pemikiran para mahasiswa untuk lebih tanggap
dalam menghadapi sebuah permasalahan dan mampu menyelesaikan permasalah
tersebut, dan tentunya tulisan ini sangat bermanfaat bagi para mahasiswa ketika
memasuki dunia kerja nantinya.
2.
Ruang lingkup
Pada
makalah ini penulis hanya membahas bagaimana seorang manajer perusahaan
mengambil sebuah keputusan ketika terjadi sebuah permasalahan padaperusahaan
yang mereka pimpin. Oleh sebab itu, maka pada makalah ini berisikanpendekatan
system dalam pengambilan keputusan, struktur masalah, tahap pemecahanmasalah
serta faktor manusia yang mempengaruhi pemecahan masalah.
- B. PEMECAHAN MASALAH
Dengan
kenyataan tersebut, kita mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi yang
memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan
keuntungan luar bisa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon
terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang
keuntungannya. Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu
yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya. Keputusan adalah pemilihan suatu
strategi atau tindakan. Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi
atau aksi yang manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah
tersebut. Salah satu kunci pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai
alternatif keputusan. Solusi bagi suatu masalah harus mendayagunakan sistem
untuk memenuhi tujuannya, seperti tercermin pada standar kinerja sistem.
Standar ini menggambarkan keadaan yang diharapkan, apa yang harus dicapai oleh
sistem.
Selanjutnya
manajer harus memiliki informasi yang terkini, Informasi itu menggambarkan
keadaan saat ini, apa yang sedang dicapai oleh sistem. Jika keadaan saat ini
dan keadaan yang diharapkan sama, tidak terdapat masalah dan manajer tidak
mengambil tindakan. Jika kedua keadaan itu berbeda, sejumlah masalah merupakan
penyebabnya dan harus dipecahkan. Perbedaan antara keadaan saat ini dan keadaan
yang diharapkan menggambarkan kriteria solusi (solution criterion), atau
apa yang diperlukan untu mengubah keadaan saat ini menjadi keadaan yang
diharapkan. Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat
digunakan umtuk mengevaluasi tiap alternatif. Evaluasi ini harus
mempertimbangkan berbagai kendala (constraints) yang mungkin,
baik intern maupun extern / lingkungan.
- Kendala intern dapat berupa sumber daya yang terbatas, seperti kurangnya bahan baku, modal kerja, SDM yang kurang memenuhi syarat, dan lain lain.
- Kendala lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut cara tertentu.
Gejala
adalah kondisi yang dihasilkan oleh masalah. Sangat sering para manajer melihat
gejala dari pada masalah. Gejala menarik perhatian manajer melalui lingkaran
umpan balik. Namun gejala tidak mengungkapkan seluruhnya, bahwa suatu masalah
adalah penyebab dari suatu persoalan, atau penyebab dari suatu peluang.
C. PENDEKATAN SISTEM
Proses
pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang profesor
filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya tahun 1910,
ia mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan masalah
suatu kontroversi secara memadai yaitu:
- Mengenali kontroversi
- Menimbang klaim alternatif
- Membentuk penilaian
Kerangka
kerja yang dianjurkan untuk penggunaan komputer dikenal sebagai pendekatan
sistem . Serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang
memastikan bahwa masalah itu pertama-tama dipahami, solusi alternative
dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
Serangkaian
langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa maslah itu pertama-tama
dipahami ,solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
Langkah-langkahnya adalah sbb:
- Usaha persiapan
mempersiapkan
manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.
- Usaha definisi
mencakup
mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
- Usaha solusi
mencakup
mengidentifikasi berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih satu yang
tampak terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat menindaklanjuti untuk
menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
D. STRUKTUR MASALAH
Masalah terstruktur terdiri dari elemen-elemen dan hubungan-hubungan antar
elemen yang semuanya dipahami oleh pemecah masalah. Masalah tak terstruktur
berisikan elemen-elemen atau hubungan-hubungan antar elemen yang tidak dipahami
oleh pemecah masalah. Sebenarnya dalam suatu organisasi sangat sedikit
permasalahan yang sepenuhnya terstruktur atau sepenuhnya tidak terstruktur.
Sebagaian besar masalah adalah masalah semi-terstruktur, yaitu manajer memiliki
pemahaman yang kurang sempurna mengenai elemen-elemen dan hubungannya. Masalah
semi-terstruktur adalah masalah yang berisi sebagian elemen-elemen
atau hubungan yang dimengerti oleh pemecah masalah.
- E. TAHAP PEMECAHAN MASALAH
Pentingnya
pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi
pada konsekuensinya. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah Pengambilan
keputusan adalah tindakan memilih strategi/ aksi yang diyakini manajer akan
memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah satunya kunci pemecahan
masalah adalah mengidentifikasikan berbagai alternatif keputusan.
Dalam
memecahkan masalah kita berpegangan pada tiga jenis usaha yang harus dilakukan
oleh manajer yaitu usaha persiapan, usaha definisi, dan usaha solusi /
pemecahan.
- Usaha persiapan, mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi sistem.
- Usaha definisi, mencakup mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
- Usaha solusi, mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih salah satu yang tampaknya terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat tindak lanjutnya untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
Sistem
informasi berbasis komputer atau CBIS dapat digunakan sebagai system dukungan (support
systems) saat menerapkan pendekatan sistem.
- Usaha persiapan
Tiga
langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya
bersama-sama menghasilkan kerangka pikir yang diinginkan untuk mengenai
masalah. Ketiga masalah itu terdiri dari:
1)
Memandang perusahaan sebagai suatu sistem
2)
Mengenal sistem lingkungan
3)
Mengidentifikasikan subsistem-subsistem perusahaan
- Usaha definisi
Usaha
definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau akan ada
(identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi
(pemahaman masalah). Usaha definisi mencakup dua langkah yaitu :
1)
Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
2)
Menganalisis bagian-bagian sistem dalam sustu urutan tertentu
- Usaha pemecahan
Usaha
pemecahan meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak (feasible),
pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.
- F. UPAYA PERSIAPAN
- Memendang perusahaan sebagai suatu sistem
Mampu
melihat perusahaan anda sebagai suatu sistem.
- Mengenal sistem lingkungan
Hubungan
perusahaan dengan lingkungan juga penting.
- Mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan
Subsistem-subsistem
utama perusahaan juga perlu diidentifikasi, dan subsistem tersebut dapat
mengambil beberapa bentuk.
G. UPAYA DEFINISI
Upaya
definisi pertama-tama mencakup kesadaran bahwa suatu masalah ada atau tidak ada
(identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi
(pemahaman masalah).
Upaya
definisi mencakup dua langkah:
i.
Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem
Ketika
manajer berusaha memahami masalah, analis mulai dengan sistem yang menjadi
tanggung jawab manajer. Sistem itu dapat berupa perusahaan atau slah satu
unitnya. Anais kemudian bergerak menuruni hirarki sistem, tingkat demi tingkat.
ii.
Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu.
Elemen
satu = mengevaluasi standar.
1)
Standar kinerja untuk suatu sistem biasanya dinyatakan dalam bentuk
rencana,anggaran, dan kuota.
2)
Standar harus sah
3)
Standar harus realistis
4)
Standar harus dimengerti
5)
Standar harus terukur
Elemen dua
= membandingkan output sistem dengan standar
Setelah
manajer puas dengan standar tersebut, ia kemudian mengevaluasi output Sistem
dengan membandingkannya dengan standar.
Elemen
tiga = mengevaluasi manajemen
Suatu
penilaian kritis dilakukan atas manajemen sistem dan struktur organisasi.
Elemen
empat = mengevaluasi pengolahan informasi
Kebutuhan
itu harus diidentifikasi dan suatu sistem informasi yang memadai harus
dirancang dan diterapakan.
Elemen
lima = mengevaluasi input dan sumber daya input
Bila
tingkat analisis sistem ini tercapai, sistem konseptual tidak lagi merupakan
persoalan, dan permasalahan ada pada sistem fisik.
Elemen
enam = mengevaluasi proses transformasi
Prosedur
dan praktek yang tidak efisien mungkin menyebabkan kesukaran dalam mengubah
input menjadi output.
Elemen
tujuh = mengevaluasi sumber daya output
Elemen
masalah (dalam hal ini, manajemen ) harus dimengerti segera setelah
teridentifikasi. Hakikat kekurangmampuan manajemen harus ditelusuri. Salah satu
tugas yang paling pentign dihadapi oleh manajer adalah definisi masalah.
H. FAKTOR-FAKTOR PRIBADI YANG
MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
Tiap
manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi
bagaimana mereka terlibat dalam memecahkan masalah, mengumpulkan informasi, dan
menggunakan informasi.
Merasakan
masalah Ada tiga kategori dasar dalam hal gaya merasakan masalah (problem
sensing styles) mereka, yaitu :
1)
Penghindar masalah (problem avoider) Manajer ini mengambil sikap positif dan
menganggap bahwa semua baik-baik saja.
2)
Pemecah masalah (problem solver) Manajer ini tidak mencari masalah juga dan
juga tidak menghalanginya. Jika timbul masalah, masalah tersebut dipecahkan.
3)
Pencari masalah (problem seeker) manajer ini menikmati pemecahan masalah dan
mencarinya.
Mengumpulkan
informasi
Para
manajer dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya mengumpulkan informasi atau
sikap terhadap total volume informasi yang tersedia bagi mereka :
1) Gaya
teratur (preceptive style) Manajer jenis ini mengikuti manajemen by exeption
dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan bidang minatnya.
2) Gaya
menerima (receptive style) Manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian
menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain dalam
organisasi.
Menggunakan
informasi
Manajer
juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi
(information using style) :
1) Gaya
sistematis (systematic style) Manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti
suatu metode yang telah ditetapkan.
2) Gaya
intuitif (intuitive style) Manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu
tetapi menyesuiakan dengan situas.
- I. FAKTOR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
Tiap
manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi
bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah, mengumpulkan informasi, dan
menggunakan informasi.
- Merasakan masalah
Manajer
dapat dibagi dalam tiga kategori dasar dalam hal gaya merasakan masalah (problem
solving styles) mereka, yaitu bagaimana mereka menghadapi masalah.
- Penghindar masalah (problem avoider), manajer ini mengambil sikap positif dan menganggap bahwa semua baik-baik saja. Ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi atau menghindarinya sepanjang perencanaan.
- Pemecah masalah (problem solver), manajer ini tidak mencari masalah juga tidak menghalanginya. Jika timbul suatu masalah, masalah tersebut dipecahkan.
- Pencari masalah (problem seeker), manajer ini menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.
- Mengumpulkan informasi
Para
manajer dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya mengumpulkan informasi
(information-gathering styles) atau sikap terhadap total volume informasi yang
tersedia bagi mereka.
- Gaya teratur (preceptive style), manajer jenis ini mengikuti management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
- Gaya menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.
- Menggunakan informasi
Manajer
juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi
(information-using styles), yaitu cara-cara menggunakan informasi
untuk memecahkan suatu masalah.
- Gaya sistematik (systematic style), manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan, misalnya pendekatan sistem.
- Gaya intuitif (intuitive style), manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
J.KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan makalah Pendekatan Sistem Dalam
Memecahkan Masalah Dan Mengambil Keputusan adalah sebagai berikut :
1.
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey,
seorangprofesor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam
bukunyatahun 1910, ia mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat
dalammemecahkan masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu:
•
Mengenali kontroversi
•
Menimbang klaim alternative
•
Membentuk penilaian
2.
Pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untukmenekan
akibat buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
3.
Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang
manajeryakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.
4. Tiap
manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya merekamempengaruhi
bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah,mengumpulkan informasi, dan
menggunakan informasi.
SUMBER :
0 komentar:
Posting Komentar