Siklus pengeluaran
Siklus pengeluaran (expenditure
cycle) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan
data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa
(Romney & Steinbert, 2005).
Tujuan siklus pengeluaran :
Memastikan bahwa semua barang
atau jasa dipesan sesuai kebutuhan. Menerima semua barang yg dipesan dan
memastikan barang tsb dalam kondisi baik. Mengamankan barang hingga diperlukan.
Memastikan bahwa faktur berkaitan dg barang atau jasa sah dan benar. Mencatat
dan mengklasifikasikan pengeluaran dan pengeluaran kas dg cepat dan akurat.
Mem-posting kewajiban dan pengeluaran kas pada rekening supplier yg tepat pada
buku besar dan buku pembantu hutang. Memastikan bahwa semua pengeluaran kas
sesuai dengan pengeluaran yg telah diotorisasi.
Pada siklus pengeluaran, terdapat 3 aktivitas dasar
bisnis yaitu :
a. memesan
barang , persediaan, dan jasa
aktivitas pertama dalam siklus
pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan. Keputusan penting yang
dibut dalam langkah ini adalah mengidentifikasi apa, kapan, dan berapa banyak
yang dibeli, dan dari pemasok mana akan dibeli. Dokumen yang dibuat dalam
proses pemesanan barang adalah pesanan pembeliaan (purchase order).
b. Menerima dan
menyimpan barang, persediaan, dan jasa.
Aktivitas kedua dalam siklus
pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan. Bagian
penerimaan bertanggung jawab untuk mengecek dan menerima kiriman dari para
pemasok. Dokumen yang dibuat dalam proses penerimaan barang adalah
laporan penerimaan barang adalah laporan penerimaan (receiving report)
c. Membayar
untuk barang, persediaan, dan jasa.
Aktivitas
ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari vendor
untuk pembayran. Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar
dan kasir bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar