KOMPAS.com - Perempuan memang luar biasa, buktinya banyak perempuan yang menjadi pemimpin perusahaan besar kelas dunia. Sebut saja Indra Nooyi, CEO dan Chairman PepsiCo, serta Irene Rosenfeld, CEO dan Chairman PT Kraft Foods, yang menduduki peringkat pertama dan kedua dalam "50 Most Powerful Women" versi CNN dan Majalah Fortune tahun 2010 lalu. Jalan berliku pastinya sempat dialaminya untuk mencapai kesuksesan. Indra Nooyi, Irene Rosenfeld, serta beberapa CEO perempuan lain memberikan beberapa tips untuk meningkatkan karier Anda.
1. Jangan terlalu direncanakan. Indra Nooyi, yang menduduki peringkat pertama daftar "Most Powerful Women" sejak tahun 2006, mengatakan bahwa ia tidak terlalu berambisi dalam merencanakan perjalanan kariernya untuk menjadi seorang pemimpin sejak dia lulus kuliah. Namun sarannya, jalani semua tingkatan karier dengan sebaik-baiknya, fleksibel, dan terbuka untuk segala kemungkinan karier yang ada. Jika terlalu direncanakan, namun bila apa yang diterima ternyata tidak sesuai dengan target, bisa-bisa Anda menjadi depresi.
2. Selalu siap akan segala kemungkinan. Ketika Anda sudah berusaha semaksimal mungkin, persiapkan diri Anda untuk segala hal besar yang mungkin terjadi. Mungkin saja, Anda akan mendapatkan loncatan jabatan yang cukup tinggi, dibandingkan dengan rekan kerja Anda yang naik jabatan secara perlahan. Atau, persiapkan diri Anda untuk mendapatkan sebuah jabatan yang lebih tinggi di kantor yang baru. Siapa tahu ada pekerjaan yang ideal untuk Anda di kemudian hari. Pikirkan karier Anda sebagai sebuah batu loncatan, pertajam visi Anda, dan jangan lupa untuk mencari peluang di sekitar Anda.
3. Pikirkan pekerjaan Anda saat ini. "Jika Anda tidak mengerjakan pekerjaan Anda sekarang dengan baik, maka Anda tidak akan pernah mendapatkan pekerjaan lagi ke depannya," ungkap Jan Fields, Executive Vice President and Chief Operating Officer, McDonald's USA, yang dulu memulai kariernya sebagai penggoreng kentang goreng di restoran siap saji itu. Fields menambahkan bahwa hal terpenting untuk bisa menduduki posisi yang lebih tinggi adalah dengan fokus pada pekerjaan yang Anda hadapi saat ini. Karena dengan serius, fokus dan bekerja dengan sebaik-baiknya, kesempatan jangka panjang untuk sebuah pekerjaan yang lebih besar lagi akan datang kepada Anda.
4. Ikuti aturan kerja, bukan aturan Anda. Setiap perusahaan pasti memiliki aturannya masing-masing. Ikuti aturan main perusahaan tempat Anda bekerja, dan bukan bertindak semaunya sesuai dengan aturan dan keinginan Anda. Andrea Jung, CEO Avon, mengikuti saran ini dan berhasil menjadi seorang CEO Avon, sekaligus tergabung dalam perusahaan Apple dan General Electric (GE).
5. Berani ambil resiko. Jangan pernah takut untuk mengambil resiko karena kekhawatiran tersebut pasti akan berpengaruh pada karier Anda di masa depan. Suatu perbuatan pasti ada resikonya, maka pikirkan dengan baik keinginan dan tujuan Anda saat bekerja di suatu perusahaan. Vice President Google, Marissa Mayer, berani mengambil resiko dengan menolak sebuah tawaran pekerjaan dari perusahaan terkemuka di Amerika setelah lulus kuliah dari Stanford University. Perempuan bergelar Master di bidang ilmu komputer ini lebih memilih untuk bekerja di Google yang saat itu baru merintis sebagai perusahaan dan merek baru.
"Saya ingin bekerja untuk orang-orang pintar, dan saya ingin melakukan banyak hal yang bahkan mungkin hal yang saya belum siap untuk melakukannya," tukasnya.
6. Be yourself. Ketika Ursula Burns terpilih untuk menjadi CEO dari Xerex, dia tahu bahwa tugas tersebut bukan hal yang mudah untuk dijalankan. Apalagi untuk memajukan perusahaan tersebut seperti yang dilakukan pendahulunya untuk membebaskan perusahaan dari kebangkrutan. Setiap orang memiliki jalan dan karakter yang berbeda. Maka sebaiknya jadilah diri sendiri, dan bangun karier Anda dengan gaya Anda sendiri, dan bukan menjiplak cara orang lain. "Anda bisa meniru orang lain, dan mengikuti setiap langkah yang diambilnya. Tapi Anda tak bisa menjadi orang lain dan memimpin," tukasnya.
7. Lakukan yang terbaik. "Berhentilah berpikir bahwa semua yang seimbang itu baik," ungkap Anne Sweeney, yang mengasuh dua anak angkat pengidap autisme sembari memimpin Disney's Media Networks.
Menurut Sweeney, keseimbangan antara karier dan keluarga itu tidak pernah ada, karena kedua hal tersebut jelas sangat sulit dijalani bersama. Ketika Anda tidak bisa menyelesaikan semuanya dengan baik, bukan berarti Anda bukan seorang ibu atau pemimpin yang baik. Dan ketika Anda terlalu menginginkan keseimbangan, Anda justru akan merasa sangat bersalah ketika salah satu hal ada yang tidak terlaksana sekalipun Anda sudah berusaha sebaik-baiknya. Ketika masih ada hal yang belum memuaskan, cobalah untuk mengatakan, "Saya sudah memberikan yang terbaik, dan saya akan bangun besok pagi dan mencobanya kembali." Anda akan mendapatkan yang terbaik ketika Anda mengerjakan semuanya semaksimal mungkin, meskipun tak tercapai keseimbangan.
8. Berterima kasih. Kata "terima kasih" mungkin terdengar sangat klasik. Ingatlah bahwa semua kesuksesan dan keberhasilan Anda salah satunya merupakan andil dari rekan-rekan Anda. "Ungkapan terima kasih adalah salah satu aturan tak tertulis terbesar dari bisnis," ungkap Gina Drosos, CEO produk kecantikan Procter and Gamble (PG).
9. Jangan terpaksa. Seringkali karena berbagai alasan, banyak perempuan memilih untuk bekerja. Pilihan untuk bekerja mungkin saja merupakan pelampiasan atas frustrasi karena belum memiliki anak atau setelah kehilangan anak. Alih-alih bisa menikmati pekerjaan, seringkali mereka justru merasa bosan dan cenderung untuk bekerja sesuka hati. "Pilih mana kehidupan yang akan Anda jalani pada satu waktu, dan jangan buat keputusan tergesa-gesa bahkan sebelum waktu yang seharusnya," ungkap Sheryl Sandberg, Chief Operating Officer Facebook.
10. Anda punya kelebihan. Setiap orang punya kekuatan, kemampuan, dan kelebihan sendiri. Namun, banyak orang tak menyadari hal tersebut karena terlalu sibuk mencemburui kelebihan orang lain. Rahasia untuk bisa nyaman dengan kelebihan Anda adalah dengan menggunakannya sesuai dengan cara Anda sendiri. Temukan kelebihan Anda, gunakan sesuai cara Anda agar pekerjaan bisa berjalan baik dan nyaman dilakukan.
1. Jangan terlalu direncanakan. Indra Nooyi, yang menduduki peringkat pertama daftar "Most Powerful Women" sejak tahun 2006, mengatakan bahwa ia tidak terlalu berambisi dalam merencanakan perjalanan kariernya untuk menjadi seorang pemimpin sejak dia lulus kuliah. Namun sarannya, jalani semua tingkatan karier dengan sebaik-baiknya, fleksibel, dan terbuka untuk segala kemungkinan karier yang ada. Jika terlalu direncanakan, namun bila apa yang diterima ternyata tidak sesuai dengan target, bisa-bisa Anda menjadi depresi.
2. Selalu siap akan segala kemungkinan. Ketika Anda sudah berusaha semaksimal mungkin, persiapkan diri Anda untuk segala hal besar yang mungkin terjadi. Mungkin saja, Anda akan mendapatkan loncatan jabatan yang cukup tinggi, dibandingkan dengan rekan kerja Anda yang naik jabatan secara perlahan. Atau, persiapkan diri Anda untuk mendapatkan sebuah jabatan yang lebih tinggi di kantor yang baru. Siapa tahu ada pekerjaan yang ideal untuk Anda di kemudian hari. Pikirkan karier Anda sebagai sebuah batu loncatan, pertajam visi Anda, dan jangan lupa untuk mencari peluang di sekitar Anda.
3. Pikirkan pekerjaan Anda saat ini. "Jika Anda tidak mengerjakan pekerjaan Anda sekarang dengan baik, maka Anda tidak akan pernah mendapatkan pekerjaan lagi ke depannya," ungkap Jan Fields, Executive Vice President and Chief Operating Officer, McDonald's USA, yang dulu memulai kariernya sebagai penggoreng kentang goreng di restoran siap saji itu. Fields menambahkan bahwa hal terpenting untuk bisa menduduki posisi yang lebih tinggi adalah dengan fokus pada pekerjaan yang Anda hadapi saat ini. Karena dengan serius, fokus dan bekerja dengan sebaik-baiknya, kesempatan jangka panjang untuk sebuah pekerjaan yang lebih besar lagi akan datang kepada Anda.
4. Ikuti aturan kerja, bukan aturan Anda. Setiap perusahaan pasti memiliki aturannya masing-masing. Ikuti aturan main perusahaan tempat Anda bekerja, dan bukan bertindak semaunya sesuai dengan aturan dan keinginan Anda. Andrea Jung, CEO Avon, mengikuti saran ini dan berhasil menjadi seorang CEO Avon, sekaligus tergabung dalam perusahaan Apple dan General Electric (GE).
5. Berani ambil resiko. Jangan pernah takut untuk mengambil resiko karena kekhawatiran tersebut pasti akan berpengaruh pada karier Anda di masa depan. Suatu perbuatan pasti ada resikonya, maka pikirkan dengan baik keinginan dan tujuan Anda saat bekerja di suatu perusahaan. Vice President Google, Marissa Mayer, berani mengambil resiko dengan menolak sebuah tawaran pekerjaan dari perusahaan terkemuka di Amerika setelah lulus kuliah dari Stanford University. Perempuan bergelar Master di bidang ilmu komputer ini lebih memilih untuk bekerja di Google yang saat itu baru merintis sebagai perusahaan dan merek baru.
"Saya ingin bekerja untuk orang-orang pintar, dan saya ingin melakukan banyak hal yang bahkan mungkin hal yang saya belum siap untuk melakukannya," tukasnya.
6. Be yourself. Ketika Ursula Burns terpilih untuk menjadi CEO dari Xerex, dia tahu bahwa tugas tersebut bukan hal yang mudah untuk dijalankan. Apalagi untuk memajukan perusahaan tersebut seperti yang dilakukan pendahulunya untuk membebaskan perusahaan dari kebangkrutan. Setiap orang memiliki jalan dan karakter yang berbeda. Maka sebaiknya jadilah diri sendiri, dan bangun karier Anda dengan gaya Anda sendiri, dan bukan menjiplak cara orang lain. "Anda bisa meniru orang lain, dan mengikuti setiap langkah yang diambilnya. Tapi Anda tak bisa menjadi orang lain dan memimpin," tukasnya.
7. Lakukan yang terbaik. "Berhentilah berpikir bahwa semua yang seimbang itu baik," ungkap Anne Sweeney, yang mengasuh dua anak angkat pengidap autisme sembari memimpin Disney's Media Networks.
Menurut Sweeney, keseimbangan antara karier dan keluarga itu tidak pernah ada, karena kedua hal tersebut jelas sangat sulit dijalani bersama. Ketika Anda tidak bisa menyelesaikan semuanya dengan baik, bukan berarti Anda bukan seorang ibu atau pemimpin yang baik. Dan ketika Anda terlalu menginginkan keseimbangan, Anda justru akan merasa sangat bersalah ketika salah satu hal ada yang tidak terlaksana sekalipun Anda sudah berusaha sebaik-baiknya. Ketika masih ada hal yang belum memuaskan, cobalah untuk mengatakan, "Saya sudah memberikan yang terbaik, dan saya akan bangun besok pagi dan mencobanya kembali." Anda akan mendapatkan yang terbaik ketika Anda mengerjakan semuanya semaksimal mungkin, meskipun tak tercapai keseimbangan.
8. Berterima kasih. Kata "terima kasih" mungkin terdengar sangat klasik. Ingatlah bahwa semua kesuksesan dan keberhasilan Anda salah satunya merupakan andil dari rekan-rekan Anda. "Ungkapan terima kasih adalah salah satu aturan tak tertulis terbesar dari bisnis," ungkap Gina Drosos, CEO produk kecantikan Procter and Gamble (PG).
9. Jangan terpaksa. Seringkali karena berbagai alasan, banyak perempuan memilih untuk bekerja. Pilihan untuk bekerja mungkin saja merupakan pelampiasan atas frustrasi karena belum memiliki anak atau setelah kehilangan anak. Alih-alih bisa menikmati pekerjaan, seringkali mereka justru merasa bosan dan cenderung untuk bekerja sesuka hati. "Pilih mana kehidupan yang akan Anda jalani pada satu waktu, dan jangan buat keputusan tergesa-gesa bahkan sebelum waktu yang seharusnya," ungkap Sheryl Sandberg, Chief Operating Officer Facebook.
10. Anda punya kelebihan. Setiap orang punya kekuatan, kemampuan, dan kelebihan sendiri. Namun, banyak orang tak menyadari hal tersebut karena terlalu sibuk mencemburui kelebihan orang lain. Rahasia untuk bisa nyaman dengan kelebihan Anda adalah dengan menggunakannya sesuai dengan cara Anda sendiri. Temukan kelebihan Anda, gunakan sesuai cara Anda agar pekerjaan bisa berjalan baik dan nyaman dilakukan.
0 komentar:
Posting Komentar